Indonesia, Produsen Kopi Terbesar Ketiga di Dunia
Indonesia kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu raksasa kopi dunia dengan menduduki peringkat ketiga sebagai produsen kopi terbesar di dunia, setelah Brasil dan Vietnam. Berdasarkan laporan terbaru dari USDA (United States Department of Agriculture) dan International Coffee Organization (ICO) tahun 2025, produksi kopi Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 11 hingga 12 juta kantong berkapasitas 60 kilogram per tahun. Angka ini menjadikan Indonesia tidak hanya sebagai pemain utama di pasar kopi global, tetapi juga sebagai negara dengan kekayaan varietas dan cita rasa kopi yang sangat beragam.
Kopi Indonesia tumbuh di lahan seluas lebih dari 1,2 juta hektare yang tersebar di berbagai pulau besar seperti Sumatra, Sulawesi, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Timur. Setiap daerah memiliki karakteristik dan keunikan tersendiri mulai dari Kopi Gayo yang terkenal dengan keasaman lembut dan aroma floral, Kopi Toraja dengan cita rasa earthy yang kompleks, hingga Kopi Mandailing yang memiliki body kuat dan aftertaste manis. Sekitar 70 persen produksi nasional berasal dari jenis robusta, sedangkan 30 persen sisanya adalah arabika yang umumnya ditanam di dataran tinggi dengan kualitas ekspor yang sangat diminati pasar internasional.
Selain menjadi komoditas ekspor unggulan, kopi juga memiliki peran penting dalam perekonomian dan budaya masyarakat Indonesia. Lebih dari 1,8 juta keluarga petani menggantungkan hidup dari sektor ini, sementara konsumsi kopi dalam negeri terus meningkat seiring dengan maraknya budaya ngopi di kalangan anak muda dan menjamurnya kedai kopi modern di berbagai kota besar. Fenomena ini menunjukkan bahwa kopi Indonesia tidak hanya berperan dalam perdagangan global, tetapi juga telah menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup masyarakat.
Meski demikian, industri kopi Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan. Produktivitas per hektare relatif lebih rendah dibandingkan negara pesaing seperti Brasil dan Vietnam. Selain itu, isu perubahan iklim, fluktuasi harga dunia, serta regulasi baru seperti European Union Deforestation Regulation (EUDR) menuntut pelaku industri untuk meningkatkan praktik pertanian berkelanjutan. Pemerintah dan berbagai lembaga, seperti Sustainable Coffee Platform of Indonesia (SCOPI), terus berupaya memberikan pelatihan kepada petani agar produksi kopi nasional tidak hanya meningkat secara kuantitas, tetapi juga kualitas dan keberlanjutannya.
Dengan kombinasi antara kekayaan alam, tradisi panjang dalam budidaya kopi, serta meningkatnya kesadaran terhadap mutu dan keberlanjutan, Indonesia memiliki potensi besar untuk memperkuat posisinya di pasar global. Jika upaya peningkatan produktivitas dan sertifikasi berkelanjutan terus dilakukan, bukan tidak mungkin di masa depan kopi Indonesia akan menjadi ikon global yang sejajar dengan kopi Brasil dan Vietnam, bahkan melampaui keduanya dalam hal kualitas dan daya saing.